Kamu memang tak bisa membuat semua orang suka kepadamu. Ada kalanya kamu harus menerima dari orang yang merasa tidak suka kepadamu – meski hal itu sama sekali tidak dibenarkan. Ketika hinaan datang kepadamu, sakit hati sudah pasti kamu rasakan. Namun jangan pernah jadikan hal tersebut sebagai beban yang menghambatmu untuk berkembang.

Kamu boleh dihina sekarang. Dan kamu boleh sakit hati. Namun jadikan itu sebagai pemicu semangatmu. Untuk membuktikan kepada mereka yang pernah meremehkanmu, bahwa kamu sama kuatnya dan akan lebih berhasil dari mereka.

Sakit hati ketika dibully itu pasti, tapi ikhlaskan hati untuk menjalani. Ada imbalan tersendiri dari ketabahanmu.


    Sabar dan berjiwa besar itu harus! via meanstinks.com
    “Bodo amat si lu!”
    “Eh, jangan deket-deket! Najis gue deket sama lu,”

Bayangkan saja bagaimana sakitnya saat ada orang yang ngomong seperti itu kepadamu. Rasanya jelas bikin sakit hati dan perih. Yang bikin kesel lagi, ketika kamu ngelawan dan bales hinaannya, kamu akan kena bully yang lebih hebat lagi. Kalo udah gitu kamu bisa apa?

Ini memang terasa berat, tapi kamu perlu ikhlas dalam menerimanya. Daripada marah-marah dan bikin ulah, malah kamu akan bully yang lebih gila lagi. Tenang saja, biasanya jika kamu malah sabar, mereka akan mundur dengan sendirinya kok. Kalaupun mereka gak mundur, kesabaranmu akan berbuah kok nantinya. Yah, emang gak langsung sekarang sih. Tapi bukankah ada pepatah, Orang sayang disayang Tuhan. Yakin, Tuhan akan memberikan imbalan.

Mereka yang menghinamu tak selalu lebih baik darimu. Bisa saja mereka hanya iri dengan apa yang kamu miliki.


    Anggap aja mereka iri via www.tumblr.com
    “Hahahahahaha Bajumu norak banget, sih,”
    “Lah, pantes kan. Norak kayak orangnya. Hahahaha,”

Kamu pernah dapet hinaan yang seperti itu? Hinaan yang isinya mengomentari apa yang kamu lakukan, apa yang kamu kenakan, dan apa yang kamu bicarakan? Jika pernah gimana rasanya? Sakit kan, ya. Tapi jangan biarkan rasa sakit tersebut membuatmu larut berlama-lama.

Kamu harus tetap positif dalam menghadapi hinaan yang diberikan oleh mereka. Cara gampangnya, anggap aja mereka iri dengan apa yang kamu miliki. Hinaan bukan cuman berarti kamu jelek dan tak layak untuk dikagumi. Bisa jadi malah karena kamu berbeda dan spesial sehingga mereka iri dengan keadaanmu. Itulah kenapa kamu gak perlu sampai memasukkan ke hati hinaan yang kamu terima.

Setidaknya dengan mereka menghinamu, artinya mereka juga memperhatikanmu. Apapun itu, ambil sisi positif dari setiap hinaan yang ditujukan kepadamu.


   Tetap ambil sisi positifnya, ya via theconfidentman.tumblr.com

Meski kamu dibully, dihina, dan dicerca dengan gencar oleh mereka-mereka yang membencimu, kamu gak perlu takut apalagi sampai depresi. Cukup tabah dan lihat segalanya dari sisi positifnya. Hinaan yang mereka lancarkan padamu adalah buah observasi yang mereka lakukan tiap hari. Jadi ya anggap aja mereka mereka perhatian kepadamu.

Jangan khawatir juga ketika mereka terus menghujanimu dengan cacian. Itung-itung kamu memberikan mereka kerjaan buat mikir tiap harinya. Lagian dengan mendapat hinaan dari mereka, kamu bisa dapet transferan pahalan jika kamu mau sabar dan tabah saat menghadapinya.

Pada akhirnya, orangtua memang yang selalu mengerti. Bercerita kepada mereka tentang hal yang kamu risaukan bisa jadi solusi.


    Kamu bisa cerita kepada orangtuamu via dylandsara.com

Bahkan dalam tiap kesabaran dan ketabahan yang kamu jalani, kamu pasti masih merasa sakit hati setelah dibully. Di luar sana bisa saja kamu tampak biasa dan tanpa beban, tapi dalam hati orang tak ada yang tau, kan? Mungkin pada suatu titik kamu akan merasa tertekan atas segala hinaan. Kesal, marah dan sakit hati pasti menghampiri.

Namun kamu tak perlu terlalu khawatir. Ada orangtua yang selalu setia mendengar, menasehati, dan mendampingi. Kamu bisa cerita segala keluh kesah yang kamu rasa. Orangtua akan selalu berusaha membantu dan memberi saran. Bahkan saat satu dunia menghinamu, Ayah dan Ibu akan tetap berusaha mendukung dan menguatkanmu. Mereka akan selalu menjadi pendukungmu nomor satu.

Bullyan dan hinaan itu bukan akhir dunia. Ingat, yang penting adalah pembuktianmu di masa depan.


    Yang penting pembuktian di masa depan
    “Hadeeeh… Gitu aja gak bisa!”
    “Orang kayak kamu mah gak bakal jadi apa-apa!”
    “Paling juga ntar gak keterima kerja”

Pernyataan yang meremehkanmu memang terdengar menyakitkan. Bahkan ada yang sangat menusuk hingga kamu merasa tak mampu lagi untuk menghadapi dan bersiap untuk menyerah dengan kehidupan yang keras ini. Kamu mulai ragu apa benar kamu bisa melakukan
sesuatu?

Tapi sebenarnya kamu tak perlu takut. Hinaan yang kamu terima bukan akhir dari segalanya. Meski memang terasa berat, kamu tetap harus semangat. Buktikan bahwa hidupmu bisa bermanfaat. Berusahalah lebih giat demi mencapai cita-cita. Banyak contoh yang sudah terjadi. Ketika hinaan dan bully berubah jadi motivasi.

Mereka yang dulunya punya keterbatasan bisa berhasil dengan jerih payahnya. Kalau mereka bisa, kamu juga pasti bisa!


    Walt Disney bisa membuktikan dia mampu! via blogs.disney.com

Masih ingat mendiang Walt Disney yang dihina karena dia punya ide yang berbeda? Mendiang Walt Disney dihina karena tak bisa menggambar dengan benar. Gambarnya bahkan ditolak dimana-mana dengan alasan dia tak berbakat dan tak punya imajinasi. Kasus serupa juga dialami oleh Michael Jordan. Dia ditolak masuk klub basket karena tingginya tak cupup untuk ukuran pemain basket.

Tapi toh mereka sudah membuktikan pada dunia bahwa hinaan yang mereka terima bisa berakhir manis dengan usaha dan kerja keras tak kenal lelah. Kalau mereka bisa, kenapa kamu tidak? Setidaknya kamu bisa menjadikan mereka sebagai motivasi agar hidupmu kedepannya bisa lebih berarti.

Nah, bagi kamu yang sering mendapat hinaan karena berbeda, tak perlu larut dalam kesedihan yang berlama-lama. Apalagi sampai depresi dan menyerah dengan masa depan. Kamu tetap harus bersabar dan semangat untuk menjalani hidup. Buktikan bahwa nanti kamu bisa membuat orang yang dulu menghinamu terbungkam dengan prestasi yang kamu miliki!

Tetap semangat, ya! 😀