Usia seperempat abad bukan akhir dari segalanya. Justru, inilah saat yang tepat untuk menunjukkan bagaimana pesonamu pada dunia :)

    "Lo kapan nikah? Gue aja udah hamil anak kedua."

    "Nikah tuh gampang, tinggal ijab kabul depan penggulu. Jadi, mau kapan?"

    "Buruan nikah, inget umur!"

Menjadi wanita di usia seperempat abad memang bikin debaran yang tak biasa, apalagi jika statusmu belum menikah. Mulai dari guyonan kerabat dengan pertanyaan 'kapan nikah?' Rentetan undangan pernikahan dari teman seangkatan sampai adik kelas, dan yang paling berat jika permintaan untuk segera menikah datang dari orang tua. Gimana nggak bisa berdebar coba, pacar aja kagak punya! Mau nikah sama siapa nih?

Tapi percaya, deh, buat kamu yang akan, sedang atau sudah berusia seperempat abad dan masih belum menikah itu bukan bencana besar, kok! Hidupmu nggak perlu terusik dengan status yang belum menikah. Lagian, wanita yang sudah menikah pun nggak ada jaminan mutlak kalau mereka bakalan happy ever after kayak princess Disney.

Jadi, daripada galau nggak jelas mikirin kapan nikah lebih baik kamu fokus dengan hal-hal luar biasa yang bisa kamu lakukan, iya kan?

1. Menikah bukan ajang Formula 1, siapa yang cepat dia yang menang. Jadi nggak perlu buru-buru ingin menikah karena saudara, teman, atau adik kelasmu sudah menikah duluan.


    Nikah bukan ajang olimpiade via http://www.sharkiatoday.com

Hal paling utama adalah menyadari bahwa pernikahan bukan ajang balap mobil kayak Formula 1. Kamu nggak perlu jadi pebalap Ferrari kayak Sebastian Vettel yang sukses menjadi pebalap tercepat di ajang Formula One Brazilian Grand Prix 2017. Kamu juga nggak perlu jadi atlet marathon asal Singapura kayak Soh Rui Yong yang berhasil meraih mendali emas di ajang SEA Games 2017.

Kamu nggak perlu terusik dengan saudara yang sudah menikah terlebih dahulu dan menjadi satu-satunya wanita usia seperempat abad yang belum menikah di keluarga besarmu, kamu nggak perlu isi dengan teman-teman seangkatan yang berturut-turut melepaskan masa lajangnya untuk menikah, dan kamu nggak perlu risau dengan pertanyaan kapan nikah karena adik kelas semasa sekolah/kuliah yang usianya lebih muda darimu sudah menikah.

Menikah bukanlah ajang olimpiade yang menjadikannya sebagai garis finish. Menikah itu awal kehidupan baru yang pasti nggak sellau indah seperti penampakkannya, lho!

2. Mau bekerja sesuai passion ataupun tidak, nikmatilah setiap pekerjaan dengan sepenuh hati. Yakin, deh, kamu nggak akan terperangkap dengan pikiran 'kapan gue nikah, ya?'.


   Nikmati pekerjaanmu via https://image.freepik.com

Seenggaknya mungkin pikiran tentang kapan ya gue nikah pasti sempat terlintas bagi wanita usia seperempat abad, itu wajar kok. Yang jadi nggak wajar kalau kamu mulai terobsesi untuk segera menikah hanya karena teman-temanmu sudah terlebih dahulu menikah dan hanya kamu satu-satunya yang belum menginjak fase pernikahan.

Menikmati pekerjaanmu saat ini adalah cara paling ampuh untuk mengalihkan pikiran-pikiran kapan gue nikah. Apalagi jika pekerjaan yang sedang kamu jalani selaras dengan hati dan passion kamu, pastinya kamu lebih asyik menikmati tumpukan dokumen atau beragam deadline yang seringkali bikin mata pandamu makin melebar. Percayalah, bekerja dengan hatimu akan jauh lebih membahagiakan daripada terpaksa bekerja.

3. Daripada galau nggak jelas karena belum menikah, lebih baik lakukan hal-hal menakjubkan untuk menebar manfaat bagi orang-orang sekitarmu.


    Menebar manfaat bagi orang sekitar via http://disk.mediaindonesia.com

Menyadari usiamu yang sudah seperempat abad dan belum menikah, berarti saatnya kamu untuk melakukan hal-hal luar biasa yang dapat menebar manfaat bagi orang sekitarmu. Ada banyak hal-hal menakjubkan yang mungkin belum pernah kamu coba sampai di usia 25 ini, seperti menjadi relawan mengajar di daerah terpencil, menjadi relawan sosial di tempat-tempat bencana, atau menjadi pelopor untuk meningkatkan minat baca anak-anak di sekitar rumahmu.

Hal-hal menakjubkan nggak melulu sebuah hal besar, hal kecil yang kamu lakukan dan memiliki dampak besar bagi orang-orang sekitarmu itu jauh lebih berharga. Jangan menutup diri, coba lihatlah sekitarmu, betapa ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menebarkan manfaat melalui ilmu maupun keahlian yang kamu miliki saat ini.

4. Solo traveling, kenapa nggak? Inilah saatnya bagimu untuk keluar sejenak dari rutinitas dan bertualang menikmati tempat-tempat baru. Hidupmu terlalu membosankan jika terus memikirkan pernikahan.


    Solo traveling, kenapa nggak via http://media.safebee.com

Nyatanya, traveling selalu menyajikan pengalaman baru yang tidak akan pernah terlupakan. Apalagi jika yang kamu lakukan adalah solo traveling, dimana kamu hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Girls, usia seperempat abad nggak akan terulang lagi, kenapa nggak mencoba hal baru seperti solo traveling? Tidak hanya pengalaman yang akan kamu dapatkan, teman-teman baru telah menantimu di tempat asing yang belum kamu kenal.

Solo traveling bisa kamu lakukan di dalam negeri maupun luar negeri. Nggak usah jauh-jauh, kota seperti Jogja, Bali, Medan, atau Malang bisa kamu kunjungi. Atau mau perjalanan ke luar negeri? Cobalah mengunjungi Malaysia, Singapura, Thailand, atau Hongkong. Mungkin beberapa di antaranya pernah kamu kunjungi bersama teman-teman, rekan kantor, atau keluarga, namun akan berbeda sensasinya saat kamu kembali mengunjungi tempat-tempat tersebut seorang diri.

5. Menekuni hobi saat hari libur jauh lebih asyik daripada mengurung diri karena masih belum menikah di usia yang sudah matang.


    Menekuni hobi via http://www.stuffweblog.com

Girls, hari libur bukan waktunya kamu mengurung diri di kamar dan kalut dengan nasibmu yang masih belum menikah di usia matang. Kamu pasti punya hobi yang selama ini membuatmu sampai lupa waktu saat melakukannya, inilah saatnya untuk menikmati hobimu. Bisa dengan membaca novel-novel kesayangan, memasak aneka makanan, datang ke berbagai workshop atau seminar yang kamu minati, membuat prakarya dari berbagai bahan, mempercantik halaman rumah dengan ragam tanaman hias, window shopping, atau mungkin hanya bersih-bersih dan menata ulang kamarmu.

Jangan biarkan dirimu larut dalam perasaan sedih karena belum menikah. Menikah bukanlah solusi dari segala permasalahan yang kamu hadapi. Yakin saja bahwa pasangan terbaikmu sedang dalam perjalanan untuk segera meminang di waktu yang tepat. Selama waktunya belum tiba, kamu bisa meningkatkan kualitas dirimu dengan berbagai cara.

6. Berada bersama orang-orang dengan aura positif pasti akan menjaga kewarasanmu dari perasaan kecewa karena belum menikah.


   Bergabung dengan komunitas via https://ultimagz.com

Menjaga diri untuk tetap waras karena belum menikah adalah sebuah keniscayaan. Cobalah bergabung dengan berbagai komunitas yang sesuai minatmu, usahakan tidak hanya komunitas online saja namun mereka selalu mengadakan kegiatan offline secara rutin. Berkumpul dengan orang-orang beraura positif pasti akan membuat perasaanmu jauh lebih baik dan tentunya kamu nggak terus memikirkan kekecewaan karena belum menikah di usiamu yang sekarang ini.

7. Pada akhirnya, menikah bukanlah tentang sudah seberapa matang usiamu namun sudah sejauh mana kamu mempersiapkan diri untuk menjadi seorang istri dan ibu di masa depan.


   Menikah bukan tentang usia via http://pekanbaru.tribunnews.com

Usia bukan lagi standarisasi kapan seorang wanita harus menikah. Memang, ada banyak wanita di usia sebelum 25 tahun yang sudah menikah dan hidup bahagia bersama keluarga kecil mereka. Namun, nggak sedikit juga wanita yang harus berakhir dengan status janda di usia sebelum 30 tahun.

Akan lebih bijak jika masa penantian menuju pernikahan ini kamu gunakan untuk mempersiapkan diri mulai dari pengetahuan sampai mentalmu. Pernikahan adalah fase terpenting dalam kehidupan seorang wanita. Mari nantikan fase indah ini dengan santai sambil terus memperbaiki kualitas diri.